Mereka berjalan beriringan
dan saling menutup mata
Menyembunyikan sejarahnya
sendiri- sendiri.
Berusaha menjaga hati dan
kesetiaan
Mengeja sunyi
dintara laut dan jelaga langit.
Hanya mereka berdua.Tak ingin
yang lain, tak ada yang lain.
Rindunya selalu
disampirkan alam pada langit
Tak ada
wujud untuk patut dibahasakan
Menitip
pesan pada senja yang hampir timbul
Bersandar pada
batasan etika juga norma
Mereka
tak akan sanggup melawan takdir
Pada tepian langit yang mengatapi
harapan dan mimpi
Diantara rasa ketakutan dan
keberhati-hatian
Dimana mata dan hati berusaha
ingkar
Saat logika tak mampu membaca
pertanda
Kehilangan adalah pilihan..
Kemudian
berjalan saling membelakangi
Membunuh
hati mengedepankan akal
Mungkin karena ini harus dilakukan
Tidak berani untuk bisa berbagi hati.
Selangor, 28 May 2018-yl-
3 komentar
Udah lama nggak baca puisi, puisi adalah jiwa, nice poet
Thanks teteh..
lagi pengen berpuisi hehe..
kena sangat
Posting Komentar