Manajemen Strategi
Menurut David (2005), analisis lingkungan
internal dan eksternal perlu dilakukan sebagai landasan organisasi untuk
menetapkan strategi. Alternatif strategi bisa dibuat dengan menggunakan matriks
SWOT. Analisis lingkungan internal dilakukan untuk melihat kekuatan dan
kelemahan yang ada dalam organisasi yang dipengaruhi oleh fungsi bisnis
organisasi. Fungsi bisnis tersebut diantaranya adalah fungsi pemasaran,
keuangan, produksi dan SDM. Sedangkan
analisis lingkungan eksternal dilakukan untuk
melihat peluang dan ancaman dari luar organisasi dengan
berdasarkan pada teori five forces
porter yang melihat kekuatan pesaing dalam industri sejenis, ancaman
masuknya pendatang baru, ancaman produk subtitusi, kekuatan tawar menawar
pemasok dan kekuatan tawar menawar pembeli.
Optimalisasi pengelolaan fungsi unit kerja SDM
Optimalisasi hasil pencapaian perusahaan salah satunya
didukung oleh peningkatan fungsi unit kerja atau praktisi sumber daya manusia.
Oleh karena itu, pengelolaan atau strategi optimalisasi praktisi sumber daya
manusia menjadi perhatian penting dalam perusahaan. Menurut Ulrich (1997 dalam
Paramarta dan Ferdinandus, 2013), strategi tersebut adalah dengan membuat
praktisi sumber daya manusia memiliki beberapa kamampuan, seperti kemampuan
sebagai mitra strategi bisnis, ahli di bidang administrasi, pendukung dan
pendorong kemajuan karyawan, dan agen perubahan.
Sebagai
mitra strategi bisnis artinya praktisi SDM harus memiliki kemampuan untuk
memahami strategi bisnis perusahaan. Praktisi SDM harus mampu memberikan
masukan-masukan tambahan dalam penyusunan strategi bisnis. Dengan kata lain,
fungsi unit kerja SDM perlu meningkatkan pengetahuannya di bidang bisnis.
Sebagai
ahli di bidang administrasi artinya praktisi SDM harus memiliki kemampuan
memori yang baik terhadap proses-proses kerja yang dilakukannya. Dengan begitu,
proses administrasi di bidang SDM dapat menjadi lebih efektif dan efisien
terutama dalam pelayanan kebutuhan manajemen atau karyawan terhadap informasi
SDM
Sebagai
pendukung dan pendorong kemajuan karyawan artinya praktisi SDM harus mampu
mengidentifikasi dan menyesuaikan kebutuhan-kebutuhan SDM dengan
harapan-harapan perusahaan. Tujuannya untuk memberdayakan karyawan supaya
memberikan kontribusi terbaik kepada perusahaan.
Sebagai agen perubahan artinya praktisi SDM harus mampu berkontribusi
secara efektif dalam pengelolaan proses perubahan yang dilakukan perusahaan.
Selain itu, praktisi SDM mampu mengidentifikasi hambatan-hambatan untuk
mencegah hal-hal yang kontra produktif yang akan terjadi di perusahaan.
Salam- Edukasi-Idealy
Tidak ada komentar
Posting Komentar