Oleh : Yuli : yully@gmail.com
ABSTRACT
Innovations and strategies for developing human resources in managing
organizations are a solution to the economic business challenges. One important
aspect in the strategy of developing human resources is the condition of
competitive advantage for organizational members (employees) manifested in
their work, organizational leadership must carefully manage the competitive
advantages possessed by other organizations.
Keywords: innovation, human resource development strategy, competitive
advantage.
ABSTRAK
Inovasi dan strategi untuk mengembangkan sumber daya manusia dalam
mengelola organisasi adalah solusi untuk tantangan bisnis ekonomi. Salah satu
aspek penting dalam strategi pengembangan sumber daya manusia adalah kondisi
keunggulan kompetitif bagi anggota organisasi (karyawan) yang dimanifestasikan
dalam pekerjaan mereka, kepemimpinan organisasi harus hati-hati mengelola
keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh organisasi lain.
Kata kunci: inovasi, strategi pengembangan sumber
daya manusia, keunggulan kompetitif.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberhasilan suatu orgnisasi atau perushaan
ditentukan oleh sumber daya manusia, karena SDM merupakan aset penting dalam
menentukan keberhasilan suatu organisasi. Semua potensi sumber daya manusia
sangat berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam mencapai tujuannya. Karyawan
sebagai SDM dalam perusahaan merupakan suatu aset yang penting untuk dapat
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Secara umum diperlukan adanya usaha
untuk meningkatkan pengetahuan, pendidikan atau keterampilan, disiplin dan
sikap mental para karyawannya pada tiap-tiap tingkatan secara terus menerus.
Perkembangan ekonomi dunia serta perubahan struktural
yang terjadi di berbagai segi, telah menimbulkan tantangan dan sekaligus
peluang bagi perkembangan dunia bisnis. Satu hal yang merupakan prasyarat untuk
dapat mengatasi tantangan yang ada dan memanfaatkan peluang bisnis yang timbul
adalah meningkatkan daya saing. Daya saing strategi dicapai jika sebuah
perusahaan berhasil merumuskan serta menerapkan suatu strategi yang tepat. Saat ini perusahaan-perusahaan berusaha untuk
meningkatkan daya saingnya dengan membangun dan bersama-sama mencari
sumber-sumber baru teknologi dan ketrampilan yang dapat membawa pada
pembentukan struktur baru perusahaan.
Adapun kunci keberhasilan untuk mampu bertahan di
tengah persaingan terletak pada kemampuan perusahaan dalam mengembangkan
keunggulan kompetitifnya. Salah satu strategi perusahaan dalam mengembangkan
keunggulan kompetitif yaitu melalui inovasi. Menurut Wahyono (2002) tujuan
utama dari inovasi adalah untuk memenuhi permintaan pasar sehingga produk
inovasi merupakan salah satu yang dapat digunakan sebagai keunggulan bersaing bagi
perusahaan.
Selain itu pengembangan sumber daya manusia
diharapkan mampu menjadikan para karyawan sebagai anggota organisasi mempunyai
pengetahuan dan keahlian. Proses ini berjalan dalam jangka panjang sesuai atau
sejalan dengan implementasi strategi
yang dijalankan oleh lembaga yang bersangkutan. Pengembangan bertujuan
mempersi-apkan kompetensi/kemampuan pegawai yang di-perlukan bagi posisi
jabatan dalam jangka panjang sebagai antisipasi kemungkinan perubahan
pengetahuan, teknologi dan wawasan baik tanpa direncanakan atau direncanakan
sesuai dengan pencapaian misi lembaga.
Keunggulan kompetitif adalah kemampuan sebuah
organisasi untuk memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi
yang menguntungkan berkaitan dengan organisasi lainnya. Tidak mudah menjadikan
SDM sebagai sumber keunggulan kompetitif perusahaan karena hal itu berkaitan
dengan bukan saja faktor kemampuan dan keahlian melainkan berkaitan pula dengan
faktor–faktor personal seperti nilai yang dianut, persepsi, sikap, personality
dan kemauan individu untuk maju. Sumber
daya manusia dikatakan memiliki keunggulan kompetitif jika SDM memiliki
kemampuan keahlian yang khas dan memiliki kepribadian yang sesuai dengan company personality di mana mereka bekerja. Untuk itu maka penelitian ini dilakukan
dengan judul INOVASI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SDM DALAM
MENINGKATKAN KEUNG-GULAN KOMPETITIF.
B. Identifikasi Masalah
Sumber daya manusia merupkan aset yang berharga dalam
menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Untuk itu diperlukan pelatihan
sebagai upaya pengembangan SDM agar mendapatkan SDM yang memiliki keunggulan.
Perubahan teknologi telah membuat perusahaan harus bersaing ketat dalam
menjalankan eksistensi perusahaan. Inovasi, Keterampilan dan pengetahuan diperlukan guna mencari nilai pembeda
antara perusahaan yang satu dan lainnya. Nilai pembeda tersebut akan menjadikan
karyawan memiliki nilai jual yang tinggi dan perusahaan akan memiliki SDM yang
cukup berdaya guna untuk melangsungkan proses usahanya, sehingga visi dan misi
perusahaan akan tercapai.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah menurut Sugiyono (2014:35) yaitu:
“suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”.
Dari identifikasi masalah di atas, penulis dapat
merumuskannya dalam suatu rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana inovasi
berpengaruh terhadap upaya peningkatan keunggulan kompetitif.
2. Bagiamana strategi
pengembangan SDM berpengaruh terhadap peningkatan keunggulan kompetitif
3. Bagaimana inovasi
dan Strategi Pengembang-an SDM bersama-sama berpengaruh terhadap upaya
peningkatan keunggulan kompetitif karyawan.
D. Tujuan Penulisan
Atas dasar uraian di atas, penulis mempunyai tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yakni:
1. Untuk mengetahui
pengaruh inovasi terhadap upaya peningkatan keunggulan kompetitif
2. Untuk mengetahui
pengaruh strategi pengembangan SDM terhadap upaya peningkatan keunggulan
kompetitif karyawan
3. Untuk mengetahui
pengaruh inovasi dan strategi pengembangan SDM terhadap peningkatan keunggulan
kompetitif karyawan
E. Manfaat Penulisan
1. Secara Teoritis
Hasil penulisan diharapkan dapat menambah wawasan di
bidang ilmu pengetahuan di bidang pengembangan SDM dan upaya untuk meningkat-kan
keunggulan kompetitif perusahaan. Selain itu diharapkan dapat menjadi
alternatif dan solusi untuk perusahaan dalam menjalankan pengembangan SDM yang
sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang diperlukan saat itu.
2. Secara Praktis
a. Bagi lembaga
organisasi diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan sumber
daya manusia yang nantinya berdampak pada upaya peningkatan keunggul-an kompetitif
dan menjadi referensi baru bagi pengembangan manajemen SDM.
b. Dengan
penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pelaku bisnis baik
pengusaha atau enterpreuneur agar selalu meningkatkan kompetensi diri guna
mening-katkan keunggulan yang kompetitif.
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
(MSDM)
Ada beberapa
pengertian atau definisi mengenai
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dari para ahli. Di antaranya adalah:
Menurut Malayu Hasibuan MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan
tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan,
karyawan, dan masyarakat. Menurut Edwin B. Flippo: Manajemen personalia adalah
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dari pengadaan,
pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemberhenti-an
karyawan, dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan, individu, karyawan, dan
masyarakat dan menurut Dale Yoder: adalah penyedia kepemimpinan dan pengarahan
para karyawan dalam pekerjaan atau hubungan kerja mereka.
Menurut beberapa definisi diatas
dapat disimpulkan bahwa Manajemen SDM adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan
efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Unsur- unsur dasar manajemen yang terdiri dari Man (faktor manusia adalah yang
paling menentukan), Money (uang untuk
mencapai tujuan), Methods (cara kerja
atau sistem kerja yang digunakan untuk mencapai tujuan), Materials (bahan-bahan yang diperlukan), Machines (mesin-mesin yang diperlukan untuk mencapai tujuan) dan Market (pasar atau pemasaran sebagai
tempat untuk bertransaksi produk) harus diperhatikan dalam menjalankan proses
organisasi.
2. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
(MSDM)
Begitu pula fungsi-fungsi MSDM
harus dijalankan dengan baik agar perusahaan dapat berjalan dengan baik.
Fungsi-fungsi MSDM terdiri dari
perencanaan (human resources planning),
pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan,
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian
tenaga kerja.
Bagan 2.1. Fungsi-fungsi
Manajemen Sumber Daya Manusia
B. Konsep Inovasi
1. Pengertian Inovasi
Inovasi adalah hal yang perlu
dimiliki dan dikembangkan dalam diri wirausaha atau perusahaan untuk
perkembangan dan kesuksesan sebuah usaha. Melalui proses inovasi menciptakan
nilai tambah atas barang dan jasa yang kemudian menciptakan berbagai keunggulan
termasuk keunggulan kompetitif. Menurut Hills
(2008) inovasi adalah sebagai ide,
praktek atau obyek yang dianggap baru oleh seorang individu atau unit pengguna
lainnya. Sementara itu menurut Suryana (2003) inovasi sebagai kemampuan untuk
menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan dan peluang untuk
meningkatkan dan memperkaya kehidupan. Inovasi organisasi dapat
diinterprestasikan secara luas dan bervariasi dengan berbagai cara. Inovasi
merupakan pemberian solusi baru yang dapat memberikan nilai pada konsumen. Dari beberapa definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa inovasi adalah suatu cara atau proses dalam penuangan ide dan
praktek yang dianggap baru untuk memberikan nilai tambah bagi pengguna sehinga
wirausaha atau perusahaan memiliki nilai pembeda untuk dapat berkompetisi
dengan perusahaan lainnya.
2. Tujuan dan Prinsip Inovasi
Tujuan utama dari proses inovasi
adalah memberikan dan menyalurkan nilai pelanggan yang lebih baik. Inovasi
dapat dipandang dengan pendekatan strukturalis dan pendekatan proses.
Pendekatan strukturalis memandang inovasi sebagai suatu unit dengan parameter
yang tetap seperti teknologi dan praktek manajemen, adapun pendekatan proses
memandang inovasi sebagai suatu proses yang kompleks, yang sering melibatkan
berbagai kelompok sosial dalam organisasi. Perusahaan dapat melakukan inovasi dalam
bidang: 1) Inovasi produk (barang, jasa, ide dan tempat); dan 2) Inovasi
manajemen (proses kerja, proses produksi, keuangan, pemasaran dan lain-lain).
Dalam
melakukan inovasi perusahaan perlu memperhatikan
prinsip-prinsip seperti: menganalisi peluang,
apa yang harus dilakukan untuk memuaskan peluang, sederhana dan terarah, dimulai dari yang kecil dan kepemimpinan.
3. Alasan Inovasi
Menurut Larsen
& Lewis (2007) salah satu karakter yang sangat penting dari pelaku dunia
uasaha adalah kemampuannya berinovasi. Tanpa adanya inovasi, perusahaan tidak
akan dapat bertahan lama. Kemudian, Keeh, et.al (2007) menjelaskan inovasi
sangat penting karena alasan berikut:
a. Teknologi berubah sangat cepat
seiring adanya produk baru, proses dan layanan baru dari pesaing, dan ini
mendorong usaha entrepreneurial untuk bersaing dan sukses. Yang harus dilakukan
adalah menyesuaikan diri dengan inovasi teknologi baru.
b. Efek perubahan lingkungan terhadap siklus
hidup produk semakin pendek, yang artinya bahwa produk atau layanan lama harus
digantikan dengan yang baru dalam waktu cepat, dan ini bisa terjadi karena ada
pemikiran kreatif yang menimbulkan inovasi.
c. Konsumen saat ini lebih pintar
dan menuntut pemenuhan kebutuhan. Harapan dalam pemenuhan kebutuhan mengharap
lebih dalam hal kualitas, pembaruan, dan harga. Oleh karena itu skill inovatif
dibutuhkan untuk memuaskan kebutuhan konsumen sekaligus mempertahankan konsumen
sebagai pelanggan.
d. Dengan pasar dan teknologi yang berubah
sangat cepat, ide yang bagus dapat semakin mudah ditiru, dan ini membutuhkan
metode penggunaan produk, proses yang baru dan lebih baik, dan layanan yang
lebih cepat secara kontinyu.
e. Inovasi bisa menghasilkan pertumbuhan
lebih cepat, meningkatkan segmen pasar, dan mencipta-kan posisi korporat yang
lebih baik
Inovasi produk terdiri dari 3 hal penting
yaitu keunggulan produk, keunikan produk, serta biaya produk. Produk inovasi
dapat gagal karena desain produk yang
tidak inovatif, salah memperkirakan persaingan, biaya produksinya jauh lebih
tinggi dari yang diperkirakan, tidak cepat bergerak dan cepatnya laju
pertumbuhan kebanyakan produk di pasaran.
Menurut Henard dan Szymanski
(2001) inovasi produk merupakan strategi untuk meningkatkan nilai produk
sebagai komponen kunci sukses operasi bisnis yang membawa perusahaan memiliki
keunggulan kompetitif.
C. Konsep Strategi Pengembangan SDM
1. Pengertian Strategi Pengembangan SDM
Investasi
yang paling penting bagi perusahaan/ institusi adalah sumber daya manusia di
mana sumber daya manusia merupakan kunci
keberhasilan institusi agar tetap bertahan dan berkembang dengan baik. Agar
sumber daya manusia yang dimiliki insitutisi dapat memberikan kontribusi yang
maksimal, maka sumber daya manusia itu diperlukan, baik melalui pendidikan dan
pelatihan. Ada lima definisi strategi yang perlu dikemukakan ialah strategi
sebagai rencana, siasat/taktik, pola, posisi dan perspektif.
Bentuk strategi itu dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Strategi sebagai suatu rencana, merupakan
serangkaian tindakan dan pedoman berkaitan dengan situasi yang digunakan yaitu:
melakukan tindakan terlebih dahulu dalam penerapannya serta melakukan pengembangan
secara sadar dan terarah.
b. Strategi sebagai suatu siasat atau taktik
dalam rangka untuk memperdayakan pesaing. Strategi dilakukan untuk
mengantisipasi ancaman yang datang.
c. Strategi sebagai suatu pola merupakan
suatu cara dalam melokalisasi suatu organisasi yang dapat diartikan dalam suatu
lingkungan.
d. Strategi sebagai suatu perspektif akan
berusaha untuk menggerakkan organisasi dalam lingkungan eksternalal dan menuju
posisi yang konkret. Pada definisi tersebut strategi dapat diartikan sebagai
suatu konsep yang menyatukan para individu dengan perilaku organisasi.
Menurut
Thompson dan Strickland seperti dikutip Hani Handoko (1995), strategi
sebenarnya merupakan rencana percaturan manajemen untuk memperkuat posisi organisasi, memuaskan pengguna produk
atau jasa dan mencapai target-target kinerja. Menurut Nisjar, tujuan suatu
strategi adalah untuk mempertahankan atau mencapai suatu posisi keunggulan
dibanding dengan pihak pesaing.
Dengan
demikian, strategi adalah suatu pola keputusan dalam suatu organisasi yang
menentukan dan mengungkapkan tujuan dan menentukan prinsip kebijakan dan
rencana dalam mencapai tujuan tersebut. Adapun strategi menurut pengertian
manajemen strategik adalah upaya untuk memaksimalkan keunggulan kompetitif dan
ketidakunggulan kompetitif suatu organisasi termasuk produk dan layanannya
serta konsumen (pelanggan) yang dilayani.
Strategi pengembangan SDM merupakan perencanaan mengenai cara bagaimana
kualitas dari sumber daya manusia yang dimiliki mampu berkembang ke arah yang
lebih baik, meningkat kemampuan kerja, skill dan memiliki loyalitas yang baik
terhadap organisasi atau perusahaan. Mondy & Noe (1995:270) menyebutkan
bahwa pengembang-an sumber daya manusia adalah sebagai upaya manajemen yang
terencana dan dilakukan secara berkesinambungan untuk meningkatkan kompetensi
pekerja melalui program pelatihan, pendidikan dan pengembangan. Strategi atau
langkah-langkah yang dapat diambil oleh perusahaan/organisasi dapat berupa
mengagendakan program pelatihan, memberikan kesempatan kepada karyawan untuk
menyumbangkan ide, pemberian reward dan punishment.
2. Tujuan dan Manfaat Pengembangan SDM
Pengembangan sumber daya manusia bertujuan untuk memperbaiki unjuk kerja (performance) pegawai, mengembangkan
kecakapan dan keterampilannya sesuai dengan tuntutan pekerjaan dan meningkatkan
karier atau promosi sehingga dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan lembaga.
Selain itu, pengembangan dapat diartikan pemberian keterampilan, pengetahuan
pegawai yang lebih mengutamakan pada
pemberian pengetahuam, konsep dan sikap untuk menerima tanggung jawab yang
lebih besar.
Pengembangan sumber daya manusia dapat difokuskan pada peningkatan ketahanan
dan kompetensi setiap individu atau yang akan terlibat dalam proses organisasi.
Peningkatan tersebut dapat melalui pendidikan, karena dengan pendidikan
merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kompetensi dengan tujuan
agar pesertanya dapat menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan dan
tunjangan yang dihadapi.
Handoko menyatakan bahwa tujuan utama program pengembangan sumber daya
manusia, yaitu:
a. Untuk menutup gap antara kecakapan/ kemampuan
pegawai dengan permintaan jabatan
b. Diharapkan dapat meningkatkan efisiensi
dan efektifitas kerja atau produktivitas kerja pegawai dalam mencapai sasaran
kerja yang telah ditetapkan.
Menurut Siagian, ada enam manfaat dalam pengembangan sumber daya manusia,
yaitu:
a. Membantu para pegawai membuat keputusa lebih
baik.
b. Meningkatkan kemampuan para pekerja
menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapinya.
c. Terjadinya internalalisasi dan operasionalisasi
faktor-faktor motivasional.
d. Timbulnya dorongan dalam diri para pekerja untuk terus meningkatkan
kemampuan kerjanya.
e. Peningkatan kemampuan pegawai untuk
mengatasi stress, frustasi dan konflik yang pada gilirannya memperbesar rasa
percaya pada diri sendiri.
f. Tersedianya informasi tentang berbagai
program.
3. Strategi Pengembangan SDM
Griffin (2000) menyatakan strategi sebagai rencana komprehensif untuk
mencapai tujuan organisasi. Tidak hanya sekedar mencapai, akan tetapi strategi
juga dimaksudkan untuk mempertahankan keberlangsungan organisasi di lingkungan
di mana organisasi tersebut menjalankan aktivitas pengembangan berupa:
a. Pengembangan Organisasi (Organization Development). Pengembangan
organisasi merupakan program untuk meningkatkan efektivitas keorganisasian
dengan mengintegrasian keinginan individu dan kelompok. Pengembangan organisasi itu sendiri
diharapkan dapat memberikan hasil pada perubahan budaya yang meliputi nilai,
keyakinan sikap, pola perilaku, gagasan, makna, dalam tempat kerja/organisasi.
b. Kelompok Pekerjaan. Artinya bagaimana melakukan aktivitas pekerjaan dari beragam
kebutuhan dan motivasi mampu berkoordinasi, berkomunikasi secara intensif dengan berbagai bentuk gagasan, ide,
dan kreativitas dalam organisasi, sehingga dapat mencapai tujuan bersama. Komponen tersebut di
atas juga dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas kehidupan
kerja/komitmen terhadap kelompok.
c. Pendidikan (Employees
Education Development). Pendidikan aparatur salah satu strategi fungsional
SDM suatu organisasi berupaya memberikan kesempatan kepada pegawai sesuai
dengan kebutuhan, kemampuan, dan caranya sendiri, berorientasi dan fokus pada individu dan pengembangan diri. Hasil yang diharapkan dalam Pendekatan ini
adalah mobilitas karir, pertumbuhan kepribadian.
d. Pelatihan Karyawan (Employees
Training). Pelatihan bertujuan untuk peningkatan kemampuan pegawai dalam
melaksanakan tugas. Pelatihan memiliki sasaran kerja pada jangka pendek dengan
berfokus pada pekerja yang belum
menguasai teknis/operasional. Pengembangan pegawai melalui kegiatan
pelatihan selain berorientasi pada
jangka pendek maupun jangka panjang. Hasil yang diharapkan dapat memberikan
bekal pengetahuan dan kemampuan bagi pekerja untuk meningkatkan kualitasn
pegawai agar dapat memiliki keunggulan yang kompetitif.
e. Analisis kebutuhan pelatihan (Training Need Assessment). Training
Needs Assessment (TNA) atau analisis kebutuhan pelatihan adalah suatu langkah
yang dilakukan sebelum melakukan pelatihan dan merupakan bagian terpadu dalam
merancang pelatihan untuk memperoleh gambaran komprehensif tentang materi,
alokasi waktu tiap materi, dan strategi pembelajaran yang sebaiknya diterapkan
dalam penyelenggaraan pelatihan agar pelatihan bermanfaat bagi peserta
pelatihan.
D. Konsep Keunggulan Kompetitif
1. Pengertian Keunggulan Kompetitif
Keunggulan bersaing pada dasarnya tumbuh
dari nilai atau manfaat yang dapat diciptakan perusahaan bagi konsumennya. Menurut
Porter (1993) keunggulan bersaing adalah strategi benefit dari perusahaan untuk
menciptakan kompetisi yang
lebih efektif dalam
pasarnya. Kemudian Lumpkin
dan Dess (2005)
menyatakan bahwa sebuah
keunggulan kompetitif ada ketika
pelanggan merasakan bahwa produk yang dimiliki
perusahaan memiliki kelebihan dari pesaingnya.
Jadi Keunggulan kompetitif dapat di simpulkan kemampuan yang diperoleh melalui karakteristik
dan sumber daya suatu perusahaan untuk memiliki kinerja yang lebih tinggi
dibandingkan perusahaan lain.
Keunggulan bersaing dapat dilihat dari tingkat kepentingan kualitas terhadap
pasar dan mengklasifikasikan ke dalam 4 (empat) tipe sumber daya dalam penciptaan nilai,
yaitu proses sumber daya untuk menurunkan struktur biaya perusahaan, sumber
daya produk untuk meningkatkan kinerja
perusahaan, sumber daya waktu untuk
menghantarkan nilai sesuai waktu pasar, dan sumber daya inovasi untuk mempengaruhi
teknologi. Sumber daya-sumber daya ini dan sumber daya lainnya
membentuk penciptaan nilai dalam proses pengembangan posisi keunggulan bersaing perusahaan.
2. Prinsip Pokok Keunggulan Kompetitif
Menurut Mangkuprawira (2007), dua prinsip pokok yang perlu dimiliki
perusahaan untuk meraih keunggulan
kompetitif yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan keunikan produk.
a. Sudut Pandang Nilai Pelanggan. Keunggulan kompetitif terjadi apabila terdapat
pandangan pelanggan bahwa mereka memperoleh nilai tertentu dari
transaksi ekonomi dengan perusahaan tersebut. Untuk
itu syaratnya adalah semua karyawan
perusahaan harus fokus pada kebutuhan dan harapan pelanggan. Hal demikian baru
terwujud ketika pelanggan dilibatkan dalam merancang proses barang atau jasa
serta di dorong membantu perusahaan
merancang sistem MSDM yang tepat.
b. Sudut Keunikan.
Keunikan dicirikan oleh barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan tidak dapat
mudah ditiru oleh pesaing. Ciri-ciri dari keunikan antara lain:
- Kemampuan finansial dan ekonomis. Ciri keunikan yang
ditunjukkan oleh adanya kemudahan perusahaan untuk memperoleh sumber finansial dengan
relatif cepat dengan
bunga yang relatif
lebih rendah dari
pada bunga pasar. Selain itu dapat berupa kemampuan perusahaan menekan harga
produk yang lebih
murah ketimbangan harga produk yang sama dari perusahaan lain.
- Kemampuan
menciptakan produk strategic. Bentuk
jenis keunikan ini berupa kelebihan ciri-ciri produk Anda dibanding produk yang
sama dari perusahaan lain. Antara lain dapat dilihat dari aspek rasa, ukuran,
penampilan dan keamanan produk serta suasana lingkungan bisnis Anda.
- Kemampuan teknologi dan proses. Perusahaan harus memiliki ciri berbeda dalam membuat dan menyajikan produk
ke para pelanggan dibanding perusahaan lain. Hal ini dicirikan oleh
alat yang digunakan apakah
alat tua atau modern dan sudah sangat dikenal kehandalannya
di kalangan luas pelanggan. Biasanya pelanggan sudah mempunyai pilihan
favorit tentang alat-alat dan proses tertentu yang
digemarinya. Contoh lain
adalah penggunaan alat-alat canggih seperti
sistem komputer dan
fasilitas pabrik pengolahan produksi modern.
- Kemampuan
keorganisasian.
Keunikan di sini dicirikan oleh kelebihan
perusahaan dalam pengelolaan sistem keorganisasian yang sepadan dengan
kebutuhan pelanggan. Perusahaan termasuk karyawannya perlu memiliki daya tanggap,
sensitif dan adapatasi yang tinggi dalam mengikuti perubahan-perubahan karakter
pelanggan, teknologi, keadaan pasokan, peraturan, dan kondisi ekonomi. Dengan
demikian para pelanggan akan senang hati untuk selalu loyal kepada perusahaan.
Perusahaan berusaha untuk mempertahankan keunggulan kompetitifnya dengan
melakukan inovasi di dalam proses, ciri produk, dan cara bertransaksi.
Persaingan adalah tantangan yang fundamental dari strategi bisnis. Untuk dapat
bertahan hidup dan mencapai keberhasilan, perusahaan harus lebih baik dari
pesaing dalam banyak cara yang berbeda. Perusahaan harus menawarkan kepada
pelanggan nilai yang lebih tinggi dengan cara menawarkan kualitas dan
kenyamanan yang lebih tinggi dengan harga yang relatif lebih rendah dibandingkan
dengan pesaing.
3. Karakteristik Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif secara umum mengindikasikan bahwa perusahaan dapat
mencapai kinerja yang lebih tinggi dari pada pesaing di dalam industri dengan
memanfaatkan aset dan atau kompetensinya. Adapun keunggulan kompetitif memiliki
karakteristik sebagai berikut: 1) berkelanjutan: Sebuah perusahaan harus
memimpin pesaingnya secara berkelanjutan atau bertahan dalam waktu yang agak
lama, dan akan berakhir ketika pesaing berhasil meniru keunggulan kompetitif
yang sama; 2) keunikan: Sebuah perusahaan perlu memilik kompetensi yang hanya
dimiliki oleh sejumlah kecil perusahaan; 3) kekukuhan: Sebuah perusahaan perlu
memimpin perusahaan pesaing dengan gap yang signifikan.
Di era yang cepat mengalami perubahan seperti sekarang ini, persaingan
yang muncul pada home industry berada
dalam lingkungan yang bersifat dinamis dan penuh ketidakpastian meliputi
produk, harga, tempat, teknologi, bahan baku, distribusi, keahlian sumberdaya,
konsumen dan lain sebagainya. Pelaku home industry harus menciptakan strategi
yang tepat agar perusahaan mampu bersaing, mempertahankan kehidupan usaha dan
mengembangkannya. Keunggulan kompetitif dapat diwujudkan melalui penciptaan
keunikan yang dilakukan pada desain produk maupun kemasan, kualitas proses
produksi yang lebih baik, pemasaran yang lebih menarik, pelayanan penjualan
yang lebih memuaskan konsumen, dan lain sebagainya. Adapun strategi perusahaan
dalam mengembangkan keunggulan kompetitif yaitu melalui inovasi.
4. Strategi
Keunggulan Kompetitif
Persaingan bisnis yang semakin ketat dewasa ini membuat manajemen
perusahaan harus berpikir keras untuk menemukan cara yang tepat agar mampu
bertahan dan sekaligus berhasil mencapai tujuan manajemen perusahaan tersebut
(laba, pangsa pasar, pertumbuhan, dan lain-lain).
Cara untuk mendapatkan keunggulan kompetitif ini telah dirumuskan oleh
Michael Porter adalah:
a. Overall Low Cost Leadership. Dengan strategi low cost ini
perusahaan berusaha menjadikan dirinya produsen dengan tingkat efisiensi paling
tinggi dan memiliki tingkat biaya paling rendah di antara para pesaingnya.
Karakteristik strategi low cost ini
antara lain: (1) pembangunan fasilitas berskala efisien secara agresif; (2)
berusaha melakukan pengurangan biaya berdasarkan pengalaman sebelumnya; (3)
biaya ketat dan pengendalian terhadap biaya overhead;
(4) menghindari pembebanan atas pelanggan manajerial; dan (5) minimalisasi
biaya dalam semua aktivitas yang ada dalam rantai nilai perusahaan seperti
R&D, jasa, penjualan dan pengiklanan.
b. Differentiation. Perusahaan yang menerapkan strategi diferensiasi
tidak berusaha untuk tampil sebagai produsen dengan biaya paling rendah,
melainkan menghasilkan suatu produk yang memiliki keunikan sehingga mudah
dibedakan dari produk sejenis di pasar. Karakteristik strategi differensiasi
ini antara lain: (1) prestige dan brand image; (2) teknologi; (3) inovasi; (4)
fitur; (5) layanan pelanggan; dan (6) jaringan dealer.
c. Focus. Perusahaan yang memiliki strategi fokus akan memilih suatu
segmen atau kelompok segmen serta menyesuaikan strategi untuk melayani segmen
tersebut. Keunggulan kompetitif dicapai dengan berkonsentrasi secara khusus
pada segmen tersebut. Inti dari fokus adalah eksploitasi terhadap ceruk pasar
tertentu yang berbeda dari industri lainnya.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pergerakan bisnis yang cepat dan
bermunculannya enterprener baru dengan berbagai bidang yang dikuasasinya
membuat perusahaan atau wirausaha harus meningkatkan kualitas dirinya agar
dapat bersaing dengan kompetitornya.
2. Inovasi merupakan salah satu solusi yang
bisa diambil perusahaan untuk mengatasi persaingan dan menambah kualitas
karyawan bertambah. Karena inovasi bisa memberikan keefektifan, semangat
dan membuat kualiats karyawan bertambah
karena dengan inovasi bisa lebih cepat dan efisien, lebih bersemangat kerja dan
skill bertambah sehingga keunggulan kompetitif tersebut dapat di capai dan
perusahaan akan mendapatkan hasil kinerja yang maksimal otomatis
keberlangsungan perusahaan bisa terjaga dan tujuan bisa tercapai.
3. Strategi Pengembangan SDM harus dilakukan
sebagai sebuah cara atau metode perusahaan agar karyawannya memiliki kualitas
dan informasi terup date yang relevan saat itu sehingga perusahaan memiliki
asset berupa tenaga kerja yang berkualitas dan kompetitif karena sudah dibekali
ilmu dan keterampilan tertentu.
B. Saran
1. Untuk meningkatkan kualitas karyawan dan
menciptakan keunggulan yang kompetitif perusahaan perlu mengadakan inovasi
produk dan pelatihan yang berjenjang.
2. Untuk penelitian selanjutnya dapat menambah variabel lain yang merupakan
faktor-faktor yang bisa meningkatkan keunggulan yang kompetitif.
3. Pelatihan harus dilaksanakan secara
menyeluruh dan terarah terhadap apa yang menjadi kepentingan saat itu.
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan,
M. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta. Bumi Aksara.
Maulidih,
S. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Modul pada Universitas Brawijaya. Malang: tidak diterbitkan.
Meirinia,
T. (2010). Manajemen Strategi Dan
Strategi Pengembangan SDM Menuju Keunggulan Bersaing. Jurnal Sosio Religia.
Vol 9. 3 Mei 2010.
Nazir,
M. (2003). Metode Penelitian.
Jakarta. Ghalia Indonesia.
Prasetya,
H (2007). Membangun Keunggulan Strategic
Melalui Aliansi Strategic Untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Jurnal
Studi Manajemen dan Organisasi. Volume 4, Nomor2 Juli, 2007.
Robbins,
S.(2012).Organizational Behavior. Jakarta.Salemba
Empat.
Sugiyono.
(2014). Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.
Setiawan,
T (2016). Pencapaian Keunggulan
Perusahaan Dengan Pengelolaan SDM. Jurnal Mahardika.
Sudjana,
D (2012). Pendidikan Luar Sekolah
Landasan dan Filsafah. Bandung. Nurul Falah.
Sunarsih,
N (2016). Membangun Keunggulan Kompetitif
Melalaui Inovasi dan Kewirausahaan. Jurnal Kewirausahaan Dalam Multi
Persefektif.
Tim
pengembang. (2016). Pedoman Bahasa
Indonesia. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta. Depdiknas.
Yadiman
(2018). Kewirausahaan Penunjang
Wiraswasta. Bandung. Mujahid.
_
(2005). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Laporan Buku, Makalah, Skripsi, Tesis, Disertasi. UPI Bandung. Depdiknas.
#jurnalkewirausahaan#MSDM#edukasi#inovasibisnis#kumpulanjurnal#HRM#bloggerperempuan#bloggerindonesia
1 komentar
numpang share ya min ^^
bosan tidak tahu harus mengerjakan apa ^^
daripada begong saja, ayo segera bergabung dengan kami di
F*A*N*S*P*O*K*E*R cara bermainnya gampang kok hanya dengan minimal deposit 10.000
ayo tunggu apa lagi buruan daftar di agen kami ^^
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||
Posting Komentar