Idea-idealy

Create and share all of ideas

POPULATION AND RESEARCH SAMPLE

Share:

Hasil gambar untuk gambar penelitian




 Research Pasti sering sekali kita mendengar kata research atau penelitian. Riset atau penelitian merupakan salah satu kegiatan yang biasa ditempuh untuk dapat memeperoleh data atau informasi. Hal ini sejalan dengan tujuan utama dari sebuah riset yaitu  untuk memperoleh informasi tentang karakteristik atau parameter dari populasi. Hakikatnya memang  sebuah penelitian itu memang ingin memperoleh informasi mengenai karakteristik atau parameter dari  suatu objek yang diamati.
 Objek yang diamati itu dapat dilihat secara keseluruhan (populasi) atau secara parsial (sampel). Dua pilihan tersebut diambil bergantung pada beberapa hal. Artinya, peneliti dapat memutuskan untuk menggunakan populasi sebagai sumber informasi atau hanya diambil sampelnya aja.
Nah salah satu bagian dalam desain penelitian adalah menentukan populasi dan sampel penelitian. Sekarang ini, kegiatan penelitian banyak dilakukan dengan penarikan sampel. Kenapa demikian? karena metode penarikan sampel lebih praktis dan  biayanya lebih hemat, Selain itu metode sampel juga  serta memerlukan waktu dan tenaga yang lebih sedikit dibandingkan dengan metode sensus.
Dalam penelitian yang menggunakan sampel sebagai unit analisis, baik pada penelitian dengan pendekatan kuantitatif dan penelitian dengan pendekatan kualitatif, setidaknya terdapat dua hal yang menjadi masalah atau persoalan yang dihadapi, yaitu: pertama, bahwa persoalan sampling adalah proses untuk mendapatkan sampel dari suatu populasi. Di sini sampel harus benar-benar bisa mencerminkan keadaan populasi, artinya kesimpulan hasil penelitian yang diangkat dari sampel harus merupakan kesimpulan atas populasi. Sehingga masalah yang dihadapi adalah bagaimana memperoleh sampel yang representatif, yaitu sampel yang dapat mewakili elemen lain dalam populasi atau mencerminkan keadaan populasi. Kedua, masalah yang dihadapi dalam penelitian yang menggunakan sampel sebagai unit analisis adalah tentang bagaimana proses pengambilan sampel, dan berapa banyak unit analisis yang akan diambil. Sehingga masalah yang dihadapi diantaranya teknik penarikan sampel manakah yang cocok dengan karakteristik populasi, tujuan dan masalah penelitian yang akan dikaji. Selain itu berapa banyak unit analisis atau ukuran sampel (sample size) yang akan dilibatkan dalam kegiatan penelitian.
        Nah  sebelum masuk ke populasi akan di bahas dulu konsep yang sering dipakai dalam penelitian   yaitu ada dua konsep penelitian yaitu konsep penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kuantitatif dan kualitatif mempunyai tujuan yang sama, yaitu mengungkapkan suatu hal untuk memperoleh pengetahuan baru yang dapat digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menekankan kepada analisis non numerik dan analisis interpretatif terhadap fenomena sosial. Penelitian ini tidak menggunakan model-model matematik, statistik,atau komputer. Proses pengumpulan dan pengolahan data dapat menjadi sangat peka dan pelik, karena informasi yang dikumpulkan dan diolah harus tetap obyektif dan tidak dipengaruhi oleh pendapat peneliti sendiri.  Metode Penelitian Kualitatif sering disebut dengan metode baru karena popularitasnya belum lama. Disebut juga dengan metode post-positivistik karena berlandaskan pada filsafat post-positivisme dan disebut juga dengan istilah penelitian dengan metode artistik karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola) dan data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan dilapangan.     
Kalo digambarkan ruang lingkupnya penelitian seperti dibawah ini:
 




Untuk jenisnya Populasi terbagi menjadi 4 bagian yaitu ;
a.  Populasi terbatas. Misalnya 5.000 orang dai pada awal tahun 1999, dengan karakteristik, masa belajar di pesantren 10 tahun, lulusan pendidikan Timur Tengah dan lainnya maka populasi mengacu pada hal diatas.
b.    Populasi tak terbatas. Misalnya dosen di Indonesia, berarti jumlahnya harus dihitung sejak dosen pertama ada sampai sekarang dan yang akan datang.
c.    Populasi Homogen. Misalnya seorang dokter akan melihat golongan darah seseorang, maka ia cukup mengambil setetes darah saja. Dokter tersebut tidak perlu satu botol sebab setetes dan sebotol darah hasilnya akan sama saja.
d.    Populasi Heterogen misalnya jumlah dosen manajemen di Jakarta dan jumlah mahasiswa di Bandung, keduanya perlu ditetapkan batasannya.

      Untuk  proses desain  sampling dapat di urutkan sebagai berikut






 
                    
                            Untuk teknik sampling dibagi dalam beberapa bagian dibawah ini








       Sumber:Prof. Dr. Sugiyono (2014)
Gambar : Tipe Sampling

 1. Probability Sampling
              Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama   
              bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi:
a.    Simple Random Sampling.
     Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.  Misalnya  Populasi terdiri dari 500 orang mahasiswa program S1 (unit sampling. Jumlah sampel yang ditentukan 150 orang dari populasi. Dilakukan dengan undian maupun table  bilangan acak.

 

b.    Proportionate Stratified Random Sampling.
 Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Misalnya suatu organisasi yang mempunyai pegawai dengan latar belakang pendidikan  lulus S1 = 45, S2 = 30, STM = 800, ST = 900, SMEA = 400, SD =300. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut yang diambil secara proporsional jumlah sampel.


 


 c.    Disproportionate Stratified Random Sampling.
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.Misalnya, pegawai dari PT tertentu mempunyai mempunyai 3 orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang lulusan S1, 800 orang lulusan SMU, 700 orang lulusan SMP, maka 3 orang lulusan S3 dan empat orang S2 itu diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua kelompok itu terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok S1, SMU dan SMP.
 
d.    Cluster (Area) Sampling.
Teknik sampel ini digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. Misalnya Di Indonesia terdapat 34 provinsi, dan sampelnya akan menggunakan 10 provinsi, maka pengambilan 10 provinsi itu perlu menggunakan stratified random



 2.      Nonprobability Sampling
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi:
a.    Sampling Sistematis.
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.Misalnya Anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu,.

 b.    Sampling Kuota.
        Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan. Misalkan jika penelitian harus dilakukan sampai dengan 500 orang responden, maka penelitian dikatakan belum selesai apabila responden yang didapat masih kurang dari 500 orang.

c.    Sampling Insidental. 
      Teknik ini adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan (insidental), yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti maka bisa digunakan sebagai sampel, bila orang yang ditemui itu cocok sebagai sumber data.Misalnya  Penelitian tentang pendapat umum mengenai pemilu dengan mempergunakan setiap warga negara yang telah dewasa sebagai unit sampling.

d.    Sampling Purposive.
      Teknik ini adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak memerlukan generalisasi. Misalkan jika kita melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah para ahli gizi.

e.    Sampling Jenuh.
       Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan jika jumlah populasi relatif kecil, misalkan kurang dari 30 orang. Atau juga ingin melakukan penelitian dengan tingkat kesalahan (error) yang sangat kecil. Istilah lain dari sampling jenuh adalah sensus, di mana semua anggota populasi dijadikan sampel.

f.    Snowball Sampling.
    Teknik ini melakukan penentuan sampel dengan cara mula-mula berjumlah kecil, kemudian membesar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena data dirasa belum lengkap maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh orang sebelumnya. Begitu seterusnya hingga jumlah sampel semakin banyak. Pada bagan di bawah, dijelaskan mengenai teknik pengambilan sampel secara Purposive dan Snowball Sampling.

           




Pada dasarnya sebuah penelitain tergantung kita mau memilih jenis sampling jenis mana disesuaikan dengan keadaan dilapangan dan juga jumlah responden yang akan diteliti.Pada hakikatnya yang penting mendapatkan data dari sumber yang dapat dipercaya kebenarannya, karena hasil dari reserach kita akan dipergunakan oleh orang lain sebagai sumber data dikemudian hari. So, setiap research harus honest and responsible. Semoga bermanfaat ya.. 


 Sumber Rujukan
Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.
Maleong. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. Ghalia.
Amirullah. (2015). Populasi dan Sampel. Malang. Bayumedia Publishing.
Emzir       (2013). Populasi dan Sampel (Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif).Jakarta.UNJ.










Tidak ada komentar

Manajemen Strategi

Manajemen Strategi Menurut David (2005), analisis lingkungan internal dan eksternal perlu dilakukan sebagai landasan organisasi untuk mene...